Syuhada

Oleh Alhabib Abdullah Bilfaqih

“Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rejeki.” (QS. Ali ‘Imran: 169)

Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya diantara hamba Allah ada sekelompok manusia yang bukan Nabi dan bukan Syuhada’. Mereka dikelilingi oleh para Nabi dan Syuhada’ di hari kiamat karena kedudukannya di sisi Allah.”

Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, kabarkan kami siapa mereka?”

Rasulullah SAW menjawab: “Mereka adalah kaum yang saling mencintai dengan ruh Allah (ulama menafsiri: Al-Qur’an) tanpa hubungan keluarga antara mereka dan tanpa uang yang diberikan pada mereka. Demi Allah, sungguh wajah mereka adalah cahaya dan mereka di atas cahaya. Mereka tidak takut saat manusia ketakutan. Mereka tidak susah saat semua manusia diterpa kesusahan.”

Lalu Rasulullah SAW membaca: “Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (HR. Abu Dawud No. 3527 dari Umar bin Khattab)

“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa. Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan) di akhirat. Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar.” (QS. Yunus: 62-64)

“Sesungguhnya Allah berfirman: “Barangsiapa yang memusuhi seorang wali maka Aku mengizinkan berperang. Tidak ada seorang hamba yang mendekatkan diri kepada-Ku yang lebih Aku cintai daripada hal-hal yang telah Aku wajibkan kepadanya. Dan hamba-Ku tiada berhenti mendekatkan diri kepada-Ku dengan ibadah sunnah hingga Aku mencintainya. Jika Aku mencintainya, maka Aku menjadi pendengarannya, penglihatannya, tangan yang dipukulnya, langkah kakinya. Dan jika ia meminta, maka sungguh Aku kabulkan, dan jika ia berlindung kepada-Ku, niscaya Aku lindungi.” (HR. Al-Bukhari)