Tabarukan Air Wudhu Rasulullah

Oleh Habib Umar bin Hafidz.

Pernah Sayyidinna Bilal datang membawa air untuk Nabi ﷺ melakukan wudhu’. Sayyidinna Bilal menuangkan air untuk Nabi Muhammad ﷺ sekaligus menadah untuk mengumpulkan air yang mengalir dari tubuh Nabi Muhammad ﷺ yang diberkati itu dalam sebuah wadah lain.

Kemudian ia akan pergi dan membawa air bekas wudhu’ ini untuk dibagikan kepada para sahabat, yang berebutan dan nyaris bertengkar agar bisa mendapatkan bagian meski sedikit dari air itu. Ada yang membasuh kepala, wajah atau dada mereka dengan air itu, bahkan ada yang meminumnya. Mereka yang tidak menerima bagian dari air itu akan menyeka atau menempelkan kulit mereka pada para sahabat yang dapat bagian air.

Ini adalah ‘pemahaman para sahabat’, di masa keemasan dan kaum terbaik dalam sepanjang sejarah Islam, mereka tahu arti dari barokah. Di tengah-tengah mereka ada yang terbesar dari semua tauladan sehingga mereka tidak membutuhkan orang lain untuk memperbaiki pemahaman mereka, takkan ada yang berkata bahwa itu syirik, atau bid’ah atau ribut bertanya mana dalilnya.

*Tabarukan = Mencari berkah dengan melakukan sesuatu yang berhubungan dengan sumber yang membawa kebaikan, tetap dalam syari’at.